Pelatihan Pengembangan Motif batik Berbasis Kearifan Lokal di Kelompok Perajin Batik Lendah Kulonprogo
Salah satu produk unggulan dari daerah kabupaten Kulon Progo berlokasi di Kecamatan Lendah yaitu produk kerajinan batik. Lendah, adalah salah satu nama Kecamatan di Kulon Progo di sebelah timur, keberadaannya menelusuri sisi Sungai Progo yang menjadi batas alam antara Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Wilayah Lendah relatif bergunung-gunung dan merupakan salah satu rangkaian pegunungan Kapur Selatan yang membentang cukup panjang dari Pacitan Jawa Timur, Wonogiri, Gunung Kidul, sampai dengan Kebumen di Jawa Tengah. Akses ke Lendah dari Kota Yogya cukup baik karena semua jalan beraspal dan lumayan lebar, namun sulit dijangkau jika menggunakan angkutan umum. Jadi jika ingin mengunjungi Lendah untuk menyaksikan geliat sentra batik di sana harus menggunakan kendaraan sendiri, baik mobil ataupun motor. Perjalanan dari Kota Yogya dapat kita tempuh dengan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Batik Lendah Kulon Progo, tidak pernah terdengar sebelumnya, atau dengan kata lain eksistensinya belum banyak diketahui, tidak seperti sentra-sentra industri besar seperti Solo, Pekalongan, Yogyakarta dan lain-lain. Benar bahwa Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo adalah bagian dari Wilayah D.I.Yogyakarta, namun Batik Lendah Kulon Progo berkembang mencari eksistensi sendiri, menuju jati diri yang khas, namun tidak meninggalkan sejarahnya sebagai salah satu bagian dari sentra batik di Yogyakarta.
Industri kecil yang menjadi mitra dalam kegiatan PPM Pengembangan Wilayah ini adalah industri kerajinan batik lukis Sembung Batik yang berada di Lendah Kabupaten Kulonprogo. Karakteristik khas dari batik Sembung adalah batik dengan corak lukis abstrak, dengan teknik pencantingan dengan memadukan antara canting dengan kuas, dan teknik pewarnaan dengan colet spon.
Hasil observasi yang telah dilakukan, dibalik kesuksesan tersebut terdapat permasalahan yang cukup serius, yakni masalah pengolahan limbah batik yang belum terkelola dengan baik. Disamping itu, pengetahuan tentang pengembangan motif baru yang mengangkat kearifan lokal daerah Lendah perlu dikembahkan dan ditambah perbendaharaannya.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka Tim pengabdi dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY yang terdiri atas Drs. mardiyatmo, M.Pd., Dr. Hajar Pamadhi, M.A (Hons), Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn, Ismadi, S.Pd., M.A dan Eni Puji Astuti, M.Sn tergerak untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dalam program Pengabdian pada Masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pengolahan limbah batik, dan pelatihan pengembangan motif batik berbasis kearifan lokal Lendah, yang diselenggarakan pada tanggal 12-13 Agustus 2015. Peserta pelatihan adalah perajin batik berjumlah 25 orang yang berasal dari beberapa industri batik seantero wilayah Lendah..(Dwi Retno SA)